• Jelajahi

    Copyright © Media Mabes
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Advertisement

    Iklan

    Disinyalir Toyota Alpard Isi BBM Subsidi Pertalite, Subsidi untuk Rakyat atau Pengusaha?

    Senin, 03 Februari 2025, 2/03/2025 WIB Last Updated 2025-02-03T12:18:44Z


     Jakarta - Jumat 31 Januari 2025 - Perdebatan mengenai pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemilik mobil mewah kembali mencuat. Disinyalir  Toyota Alpard  mengisi BBM subsidi Pertalite di SPBU No. 34.13403 yang jelas- jelas melanggar Peraturan Presiden (PerPres) Nomor 191 tahun 2014 yang mengatur tentang penyediaan Pendistribusian dan Harga jual bahwa mobil Toyota Alphard bercc 2400  tidak diperbolehkan mengisi BBM pertalite yang diperuntukkan subaidi bagi rakyat dengan kendaraan cc 1500 ke bawah. 


     Di salah satu SPBU di Jl. Pahlawan Revolusi Jakarta Timur terjadi  pelanggaran Peraturan Presiden  yang disengaja dilakukan di muka umum. 


    Membengkaknya subsidi energi yang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),  banyak pihak  mempertanyakan keadilan penggunaan BBM subsidi oleh kalangan mampu.

     

     Ketika diwawancara salah satu petugas SPBU tersebut, "Dibolehkan Pak karena dia rental dari perusahaan dan ada barcodenya, " jelas SB petugas SPBUnya dan setelah di telusuri dan cek online  nomor plat mobil Alpard   tersebut di duga palsu 


    Meskipun secara regulasi sudah  ada larangan eksplisit bagi pemilik mobil mewah tidak membeli BBM subsidi,  tetapi pada   praktek mereka melakukannya. 


    Subsidi BBM seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan, bukan untuk  memenuhi  konsumsi bahan bakar kendaraan mewah yang relatif boros.

     

    "Subsidi BBM ini kan tujuannya untuk meringankan beban masyarakat miskin dan rentan.  Kalau yang mampu malah ikut menikmati,  ini jelas tidak adil," menurut Ketua Umum Forum Jaya Indonesia (FWJ Indonesia) Mustofa Hadi  Karya yang sering dipanggil Opan dalam sebuah wawancara. 

     

    Pengawas JM di SPBU tersebut mengatakan masih bisa semua mobil berapapun ccnya bisa mengajukan barcode trgantung di  acc apa tidak di aplikasinya," jelasnya. 


     Info yang didapat JM  Pengawas SPBU Jl. Pahlawan Revolusi Jakarta Timur itu  sering mengikuti rapat di Pertamina Kramat dan semua permasalahan Pertamina di saluran 135," jelasnya lebih rinci.

      

    "ini harusnya tidak boleh  karena pertalite BBM bersubsidi untuk kendaraan di bawah CC 1300,  Alphard di atas 1300 CC," jelas Djhonly seorang Dosen yang pernah berada di jajaran Kementrian ESDM.


    Pengetatan kriteria penerima subsidi,  pengembangan sistem distribusi yang lebih terarah,  serta  penyesuaian harga BBM subsidi.

     

     Kajian mendalam  diperlukan untuk menemukan solusi yang tepat dan berkeadilan.  Pertanyaan krusialnya adalah bagaimana memastikan subsidi BBM benar-benar tepat sasaran dan tidak dinikmati oleh mereka yang mampu  dan di himbau kepada Pertamina untuk menindak SPBU nakal yang tidak mematuhi Aturan Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 untuk menutup izin usahanya karena merugikan  APBN.

    (Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini